Kemeriahan Penutupan SLI-3 Desa Pakunden, Ngluwar


Created At : 2018-07-11 00:00:00 Oleh : YUNI ASTUTI Berita Terkait Tugas dan Fungsi Dibaca : 491


Ngluwar, 7/7/2018.  Telah dilaksanakan Penutupan Sekolah Lapangan Iklim Tahap 3 (SLI-3) di Dsn. Guling Ds. Pakunden, pukul 09.00 wib 12.00 WIB. 

Adapun tema dari kegiatan ini adalah "Dengan Sekolah Lapangan Iklim Tahap 3 (SLI-3) ada kita tingkatkan kemampuan petani dalam mengantisipasi iklim esktrem untuk mendukung ketahanan pangan"

Diikuti oleh  tamu undangan  dan peserta Sekolah Lapangan Iklim 3 (SLI-3) berjumlah sekitar 150 orang.

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain :

1.Ir Sudjadi anggota komisi 5 DPR RI

2.Zaenal Arifin, S.IP Bupati Magelang

3.Drs Herizal ,MSI Deputi klimatologi BMKB

4.Joko Siswanto ,SSos kepala Balai besar wilayah II BMKG

5.Wahyu S.SI, MM Stasiun A Yani Semarang

6.Doni W kepala Stasiun Tanjung Mas semarang

7.Nur zaman kepala stasiun Tegal

8.Agus Sudaryatmo .Skom MM kepala klimatologi stasiun melati Yogyakarta

9.Dr. I Nyoman kepala stasiun Geofisika Yogyakarta

10.Setyo Aji Prayudi kepala Geofisika Banjarnegara

11.Tarlia Mona kepala meteorologi Cilacap

12.wihayanti kepala dinas pertanian Magelang

13.ibu Historiawati Unv Tidar Fak.Pertanian

14.pratondo LPHP  temanggung 

15.Drs. Tafip Supriyanto .MSI Pjs Bupati magelang

16.Kunta Hendradata,SSos Camat  Ngluwar 

17.Akp I Wayan Sudiarta,SH Kapolsek Ngluwar mewakili Kapolres Magelang

18.Kapten Arm Saridi  Danramil Ngluwar mewakili Dandim magelang

19.Lurah - lurah se kecamatan Ngluwar 


Susunan Acara

Penyambutan dengan kesenian Tradisional Jatilan

1.pembukaan

2.Menyanyikan Indonesia Raya

3.Sambutan- sambutan

  - penyelenggaraan SLI 3 Bp. TUBAN

  - Bupati Magelang 

  - Anggota DPR RI

  - Kepala  BMKG Jakarta

5.Doa Bp Kyai Munir Mahmud dari Ngluwar

6.Foto bersama

7.penutup


Sambutan dari ketua penyelenggaraan SLI Tahap 3 Bp. HARTOTO

Selamat pagi salam sejahtera terimakasih atas hadirnya pada penutupan  Sekolah Lapangan Iklim (SLI-3) petani bisa meningkatkan peetanian di  cuaca Iklim Ekstrim bisa bercocok tanam  pangan pelaksanaan selama 3 bulan diadakan 10 kali pertemuan dan sepuluh hari sekali pertemuan yang di ikuti 35 orang.


Sambutan Komisi 5 DPR RI


Ucapan terimakasih Kepada semua yang hadir

Untuk mendekati dan memberdayakan petani serta penyuluh dalam memahami, dan memanfaatkan informasi iklim secara efektif dalam mendukung pertanian, BMKG melakukan terobosan baru dengan membuat Sekolah Lapangan Iklim (SLI) Indonesia.

Fungsinya wakil rakyat memperjuangkan rakyat di kec.Ngluwar

1. Pakunden 6 yang hadir Bantuan irigasi, rumah swadaya ,Traktor

2. Ngluwar 2 orang Irigasi di kelola Kelompok tani Program komisi 5

3. Bligo 3 orang rumah Swadaya

4. Blongkeng Irigasi pebaika jembatann

5. Somokaton 2 orang Traktor

6. Jamukauman 3 orang Irigasi  Desa

7. Plosogede

8. Karangtalun, Sekolah 2 akan dibantu Menjadikan Siswa yang terbaik dan Berprestasi akan di prioritaskan dan mberikan bantuan Roti untuk Balita 25 Kadus/ bungku


Sambutan dari ketua BMKG

Syukur atas kehadirat Tuhan Y.M.E oleh karena atas perkenan dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul bersama pagi ini dalam rangka menghadiri acara Penutupan SLI Tahap 3 Tahun 2018 di Desa

Kapunden, Kec. Ngluwar, Kab. Magelang.

Ketahanan pangan nasional merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu bangsa. Kejadian iklim ekstrim yang sering terjadipada dekade terakhir ini telah menimbulkan banyakkerugian terhadap berbagai sektor, termasuk sektor pertanian. Kejadian Puso akibat kemarau panjang penurunan produksi akibat terjadinya hujan yang terus menerus serta berkembangnya hama penyakit disebabkan tidak berjalannya pola tanam yang tepat merupakan permasalahan yang dapat mengancam ketahanan pangan nasional.

Kondisi tersebut di atas merupakan isu strategis yang tidak hanya menjadi perhatian bagi masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat pada sektor pertanian dan pangan, namun juga telah

menjadi isu bagi masyarakat dunia dalam menghadapi ancaman pemanasan global dan perubahan klim. Kejadian penyimpangan (anomali) iklim ditengarai sangat mungkin berulang kembali pada tahun dan musim mendatang sehingga menuntut kesiap siagaan kita, baik dari sisi kami (BMKG) sebagai penyedia informasi peringatan dini iklim ekstrim, juga dari sisi (Bapak/lbu) para petugas lapang dan penyuluh pertanian, yang berbekal informasi iklim dari BMKG bersentuhan langsung dengan masyarakat petani Sejak tahun 2011 Pemerintah memandang perlu menyikapi tantangan iklim ekstrim terkait dengan ketahanan pangan nasional, sehingga diterbitkanlah Instruksi Presiden No 5/2011 tentang "pengamanan produksi beras nasional dalam menghadapi kondisi iklim ekstrim" yang melibatkan 36 Kementerian/Lembaga di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/Kota. Terkait hal tersebut BMKG bertugas memberikan informasi peringatan dini iklim ekstrim

serta mendiseminasikannya ke instansi terkait, khususnya Kementerian Pertanian. Mandat tersebut diperkuat dengan pencanangan Nawacita juga menekankan pentingnya Kemandirian Negara dalam

swasembada pangan oleh Presiden Joko Widodo.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) sejak tahun 2011 telah menyelenggarakan kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) secara bertahap di provinsi sentra pangan Indonesia sebagai bentuk

pendekatan literasi iklim guna mengurangi resiko iklim ekstrim. Literasi tersebut berupa pelatihan dalam bentuk konsep dan praktek/simulasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keaksaraan petani tentang isi informasi iklim dan pemanfaatannya di bidang pertanian.

Hingga juni 2018, secara nasional SLI telah menjangkau lebih dari 8500 peserta dari penyuluhpertanian, pemerintah daerah, babinsa dan petani di 33 provinsi. SLI dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu

Tahap 1 dimana target peserta berasal dari Pemda,Babinsa dan dinas Pertanian; kemudian Tahap 2 yang menjadi target peserta adalah para penyuluh pertanian (PPL), karena PPL inilah yang menjadi

jembatan informasi BMKG untuk menterjemahkan informasi iklim kepada petani dalam bahasa yang lebih mudah dipahami oleh petani. Selanjutnya para

PPL yang sudah terdidik dalam SLI tahap 2 akan turun ke tahapan selanjutnya yaitu SLI Tahap 3 bersama-sama dengan para kelompok tani.

Melalui Sekolah Lapang Iklim ini BMKG telah menjadi contoh sukses pelaksanaan program literasi iklim di negara kawasan ASIA-PASIFIK terhitung sejak tahun 2015. Pada tahun ini saja(Bulan Mei 2018) BMKG diminta pemerintah PAKISTAN untuk berbagi pengalaman tentang SLI

dibawah naungan kegiatan UNESCO. Bahkan pemerintah Timor Leste didanai oleh Global Climate Change Adaptation for Timor Leste (GCCA-TL) sudah intensif mendapatkan pengalaman SLI dari BMKG sejak empat (4) tahun terakhir (dan saat ini ada beberapa peserta dari Timor Leste yang dititipkar pada kegiatan SLI tahap 3 di NTT). Dengar perluasan jangkauan SLI di kancah internasional menunjukkan bahwa BMKG dalam hal ini pemerintah Indonesia telah berperan aktif dan turut berkontribusi

membantu negara lain dalam pengelolaan informasi iklim untuk mendukung ketahanan pangan dinegaranya dan kawasan.

Dengan mengikuti Sekolah Lapang Iklim ini bapak-bapak dan ibu-ibu dapat semakin memahami masalah iklim dan dampaknya serta mendorong bapak-bapak dan ibu-ibu untuk terus belajar dan berkarya untuk kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini. 

Saya berharap Sekolah Lapang Ikim ini khususnya di Magelang ini, tidak sajadapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai iklim, namun lebih jauh lagi dampaknya mampu meningkatkan produktivitas pertanian kita.


Sambutan Bupati Magelang

Puji syukur mariliah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, taufik dan

hidayah-Nya, sehingga pagi hari ini kita dapat bertemu pada acara Penutupan (Sosialisasi Agroklimatologi) Sekolah Lapang IklimTahap 3 Tahun Anggaran 2018 di Kabupaten Magelang, dalam keadaan sehat wal'afiat, dan tanpa halangan suatu apapun. Selanjutnya perkenankan kembali kami atas nama Pemerintah serta masyarakat Kabupaten Magelang, mengucapkan SELAMAT DATANG di Kabupaten Magelang kepada Deputi Bidang Klimatologi BMKG, dan kepala Balai Besar Wilayah II MKG, ter-iring ucapan TERIMA KASIH yang sebesar-besarnya dan apresiasi yang setinggi-tingginya, atas perhatian yang begitu besar dari BMKG, terkait dengan kegiatan pembangunan pertanian khususnya di wilayah Kabupaten Magelang, Bapak Presiden Republik Indonesia melalui Kementerian Pertanian telah

mencanangkan program Swasembada PAJALE (Padi, Jagung, Kedelai) sebagai salah satu dari untuk NAWACITA Presiden RI, mempertahankan kedaulatan pangan kita.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berperan aktif dalam menindaklanjuti Program Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengamanarn Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi Iklim Ekstrim, serta Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang NAWACITA Nomor 7 guna mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomis domestik Langkah nyata tersebut dituangkan dalam pada Program Kerja Kedeputian Klimatologi BMKG dalam bentuk pelaksanaan Sosialisasi Agroklimat. Sasaran dari Program Kerja tersebut adalah para Pemangku Kebijakan, Penyuluh Pertanian dan Masyarakat Petani, Pada hari ini kita memanen padi jenis menthik wangi susu. Beras berwarna putih

seperti susu atau mirip ketan. Beras ini enak pulen, bergizi, beraroma wangi dan sehat, dimiliki oleh varietas padi Menthik Wangi Susu yang termasuk varietas padi aromatic ini.

Terlebih lagi jika ditanam di lahan yang mempunyai karakteristik sejuk, bersih, dialiri air dari mata air gunung berapi yang kaya mineral, maka akan menambah kekayaan karakter bahwa beras lebih enak dan sehat.

Pada Akhirnya Kami menyadariketerbatasan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Magelang dalam memberikan pelayanan serta melaksanakan pembangunan Kabupaten Magelang ke depan.

Untuk itu ucapan terima kasih kami sampaikan kepada BMKG karena telah memilihKabupaten Magelang dalam melaksanakan Sekolah Lapang Iklim ini, sehingga para petani mendapat informasi mengenai kalender tanam serta pentingnya Iklim dalam mempengaruhi usaha tani.

Disamping itu, kegiatan Sosialisasi Agroklimatologi ini tentunya pula menjadisalah satu bagian dalam upaya untuk menyukseskan Program Mandiri Pertanian yang selanjutnya berdampak terhadap upaya mewujudkan visi dan misi Kabupaten Magelang 2014-2019, terwujudnya Kabupaten Magelang yang semakin Sejahtera, maju dan amanah.

Kegiatan SLI -3 ditutup oleh Bupati Magelang dengan Pemukulan Gong, di lanjutkan pemanenan padi di Dsn.Guling Ds. pakunden Kec.ngluwar dan pemberian  bantuan alat mesin pertanian.

Kegiatan berjalan aman tertib dan lancar selesai pukul 12.00 WIB.

GALERI FOTO

Agenda

Pemantauan pelaksanaan vaksin tahap I bagi perangkat desa se kecamatan Ngluwar
Kamis, 04 Februari 2021